INACRAFT 2016, Momentum Indonesia Meningkatkan Nilai Ekspor Kerajinan Tangan

214

INACRAFT 2016, Momentum Indonesia Meningkatkan Nilai Ekspor Kerajinan Tangan

22 perusahaan yang telah melewati seleksi ekstensif dibawa untuk memamerkan produk mereka yang luar biasa, termasuk produk tren,
pakaian yang terbuat dari batik, songket, bordir, tas kulit dan perhiasan, kulit, dan anyaman. INACRAFT menjadi efektif
platform pemasaran bagi pelaku dan karyawan perusahaan sejak pameran barang kerajinan terbesar untuk pasar persatuan, dan
peningkatan kualitas produk. Hingga 2014, Indonesia menjadi penyedia utama ASEAN dan menduduki peringkat ke-12 di planet ini. Sementara
China masih menyimpan 50,77 persen pasokan dunia dari solusi kerajinan. “Tren ekspor produk kerajinan tangan di ASEAN berakhir
lima tahun terakhir telah meningkat 27,83 persen dengan nilai ekspor 2015 sebesar 74,24 juta dollar AS, “kata
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Selasa (20/4/2016). Di INACRAFT 2016,
Kemendag menghadirkan jajaran produk andalan Indonesia seluas 90 meter persegi di Assembly Hall. Menurut Nus, Indonesia
Industri kreatif harus lebih meningkatkan daya saingnya. Kerajinan memiliki potensi bagus di pasar internasional dan buat
kontribusi penting Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), masyarakat internasional justru menilai
kreasi perajin indonesia Sementara di kawasan ASEAN, dalam lima dekade sebelumnya, tren ekspor telah membaik
lumayan. Komposisi Bangsa menjadi produk, seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Jerman, dan Inggris. Iklan 200.000
pengunjung dari masukan nasional dan pembeli INACRAFT 2016. INACRAFT diadakan lagi pada tanggal 20-24 April 2016 di Jakarta Convention
Pusat (JCC), Jakarta. Dengan acara ke-18 ini, Kementerian Perdagangan memudahkan 22 perajin untuk memamerkan karya mereka sendiri. Pameran Jakarta
Handicraft Trade Fair (INACRAFT) menjadi momentum yang signifikan bagi pertumbuhan produk kerajinan Indonesia.Baca juga: harga piala

Leave a comment